about

Friday, February 11, 2011

sekar anggrek

kukira dendammu sudah mencair
seperti es disoroti matahari
seperti air liur digoda segelas kopi
kukira dendammu sudah mencair
saat batu dihempas terjangan arus,
dan, besi ditempa api
kukira kau menduga,
kau bagai sekuntum anggrek
kukira demikian salah memetikmu
tapi, lidah kelopak itu
menggoda seluruh nafasku
dan, maaf karena mengira dendammu sudah mencair

No comments:

Post a Comment